Thursday, December 03, 2009

hal yang paling tidak ada harganya adalah 'rutinitas'

betapa bodohnya saya untuk tidak memberikan apresiasi terhadap 'rutinitas'. saya yang selalu mengeluh bosan dengan hal2 yang bersifat rutin, saat2 ini merasakan betapa bodohnya saya untuk menganggap remeh apa yang disebut 'rutinitas'. seperti rutinitas istri saya kalo pagi hari menyediakan secangkir kopi dan sepiring nasi dengan mendoan, hal itu menjadi makin tidak bermakna pada hari2 berikutnya.

tetapi hari2 ini setelah selama lebih dari 1 tahun tidak ketemu tempe mendoan, rutinitas istri saya yang selalu menyediakan tempe mendoan setiap sarapan pagi menjadi sesuatu hal yang luar biasa. anda bisa membayangkan gigitan pertama mendoan yang terhidang, rasanya seperti makanan surgawi yang tiada duanya pada saat ini. saya telah menemukan kembali rutinitas itu yang ternyata sangat nikmat. dan pada saat yang sama pula saya kembali menikmati kebodohan saya dengan memulai rutinitas itu.

dalam benak saya terjadi olah pikir tentang harga dari sebuah rutinitas itu. semakin lama/sering kita hadapi rutinitas itu, menjadi semakin tidak berharga rutinitas itu, semakin kita menghindarinya semakin berharga rutinitas tadi. akibatnya kita memerlukan jeda untuk kembali 'mengangkat harga' rutinitas itu. beberapa hal untuk memberikan 'jeda' itu banyak kita kenal sebagai liburan, istirahat dll.

saran saya, janganlah menyatakan 'bosan' dalam menjalani rutinitas, berilah 'jeda' apabila anda sudah mulai 'terperangkap' dengannya, sehingga hidup anda akan menjadi lebih berwarna.

depok 2/11/09

No comments:

Post a Comment