kalo saya ditanya waktu kecil dulu apa cita-citanya, tentu jawabannya adalah ingin jadi dokter, pilot atau insinyur. jawaban ini adalah jawaban standard dari saya dan temen2 sekampung saya yang notabenenya adalah masyarakat yang homogen sifatnya. jadi dalam bersekolahpun kami mempunyai 'acuan' yang sama, harus pinter, harus hormat kepada guru dan lain-lain yang sifatnya standard. kami akan saling menegor apabila ada salah satu temen yang 'nyeleneh' dalam bergaul di sekolah.
pemikiran itu tidak berlangsung lama ketika bertemen dengan, katakanlah dia anak seorang yang kaya raya, yang hartanya tidak akan habis dimakan oleh tujuh turunannya, bahwa dia sekolah hanya karena ingin status, tidak perlu pinter toh nantinya dia akan langsung jadi boss perusahaan nenek moyangnya. muncul konflik bathin yang menjadikan kita merasa berbeda.
pergaulan dimasyarakat yang lebih majemuk (baca: kota besar) telah menempa saya dengan selalu mengacu pada beberapa sudut pandang yang berbeda dalam bertindak. saya bertransformasi dengan pola pikiran dalam masyarakat heterogen dengan lebih sulit pada awalnya. seseorang yang berbeda adalah salah dan perlu diperangi. hasilnya saya terkucil dari pergaulan. padahal jaringan pertemanan adalah salah satu kunci sukses dalam kehidupan. akhirnya konflik demi konflik mewarnai dalam dunia kecil saya ini.
untungnya, pada periode waktu tertentu, saya mengalami bentuk pergaulan yang sama sekali berada di luar semesta pikiran2 normatif saya. individualitas yang sangat tinggi dalam masyarakat tersebut menempa saya dan saya bisa menyimpulkan bahwa membuat jaringan pertemanan akan lebih sulit lagi dilakukan. hanya berdasarkan kepentingan yang sama saja kita bisa membuat jaringan pertemanan itu.
itulah sekelumit transformasi seorang yang berasal dari masyarakat homogen (desa) menjadi anggota masyarakat heterogen (kota). transformasi itu bisa menjadikan seorang menjadi apa saja, tetapi tetap diawali dengan konflik bathin antara norma yang ditanamkan waktu dulu (homogen) dengan pengimplementasiannya sekarang (heterogen).
depok, 26/05/2011
No comments:
Post a Comment