dalam perjalanan dari depok menuju ke jakarta kemarin, dengan menggunakan sepeda motor, ada suatu keasyikan tersendiri yang saya alami. lebih cepat, lebih murah tetapi banyak juga kurang2 yang lain yang terjadi. kurang dingin, kurang 'beradab' dan hati2 buat orang yang udah 'berumur' seperti saya ini. salah2 anda menderita pegel2 sehabis menempuh perjalanan pp ini.
ada beberapa 'jalan tikus' yang saya lalui, tetapi benar2 jalan yang susah dimengerti oleh saya, karena banyak 'polisi tidur' yang saya lalui. bahkan di suatu komplek perumahan, setiap 10 meter dibuatkan 'polisi tidur' yang menurut saya ini pasti pembuatnya adalah sekumpulan orang2 yang mengaku dirinya beradab tetapi tidak memahami benar apa itu arti dari keberadaban. lebih parahnya lagi rongga bawah vario saya yang terlalu pendek ditambah dengan beban berat badan saya, cukup membuat setiap kali lewat polisi tidur, bagian bawah vario saya tergesek dengan si 'polisi tidur' itu
sesuai dengan keyakinan saya, kalo anda sengaja memasang duri di jalan, anda akan mendapatkan dosa yang sangat besar. apalagi duri itu sebesar 'glugu' (baca: batang pohon kelapa) di tengah jalan, kira2 berapa besar dosanya? berlipat2 pastinya. memang benar, bahwa tindakan ini akan bisa mencegah 'kebiadaban' para pengendara motor, tetapi marilah kita jujur pada diri sendiri, apakah itu akan mencegahnya dari kecelakaan? jawabannya adalah: tidaaak.
di lingkungan saya, pemasangan 'polisi tidur' tidak kami lakukan dan saya bercita2 membuat tulisan 'kami masyarakat beradab dengan tidak memasang polisi tidur, tapi hormati keberadaban kami dengan tidak melakukan tindakan biadab yaitu kebut2an dan ugal2an'.
depok, 06/12/09
No comments:
Post a Comment