Thursday, August 30, 2012

bahasa langit dan bahasa bumi

seiring dengan profesi saya, saya sering dihadapkan pada masalah 'kebahasaan'. di bidang ilmu teknik kontrol saya mengharuskan memberikan pengertian tentang kestabilan. menurut rujukan buku2 ada tiga jenis kestabilan yaitu 'kestabilan absolut', 'kestabilan kondisioner' dan 'ketidakstabilan'. saya tidak akan membahas tentang arti masing2 dari kata2 tadi secara keteknikan, tapi saya bahas implikasi dari kata2 tadi yg selanjutnya bermasalah, terutama kata2 tentang 'absolut'.

akhir2 ini sering terjadi 'ekspansi' bahasa bumi menjadi bahasa langit. contohnya tentang kata2 'absolut' itu. saya selalu bermasalah menjelaskan terminologi 'absolut' dalam bahasa bumi tapi dimaknai sebagai bahasa langit. alasannya, tidak ada yang absolut di dunia ini kecuali tuhan yang maha kuasa. dan akhirnya berhentilah diskusi itu sampai disini.

contoh yang lain adalah kata2 'idola', 'cinta' yang akhir2 ini naik derajatnya menjadi bahasa langit. mencintai atau mengidolakan sesuatu dianggap tabu, karena hanya mencintai dan mengidolakan tuhan yang maha esa saja yang benar. menurut saya hal ini adalah kekeliruan pemakaian bahasa bumi menjadi bahasa langit tadi. mencintai dan mengidolakan adalah bagian kecil dari (semesta pembicaraan) 'iman dan taqwa' sebagai bahasa langit. dengan demikian mencintai dan mengidolakan sesama manusia juga menjadi benar karena hal itu merupakan posesi bahasa bumi. sedangkan iman dan taqwa hanya semata-mata ditujukan kepada tuhan yang maha esa yang termasuk didalamnya porsi mencintai dan mengidolakanNYA. tentu saja ada batasan2 mencintai sesama dibandingkan dengan 'tidakterbatasnya' saya mencintai tuhan yang maha kuasa.

nah jadi kira2 apa kata2 pengganti 'absolut' sebagai bahasa bumi dalam bahasa langit? saya hanya menyarankan kata2 'mutlaq' yang paling pantas mengisinya dalam bahasa langit, sehingga saya lebih leluasa menggunakan kata2 'absolut' sebagai bahasa bumi.

huddersfield 30/08/2012

budaya santun pada masyarakat madani


terjaga di tengah malam setelah mengaduk-aduk kerjaan buat laporan, saya melihat istri dan anakku telah tidur terlelap dan kelihatan damai sekali. saya buka facebook (sedang berfikir mau 'deactivated'), saya lihat ada mantan mahasiswa saya yang berulang tahun. ada satu hal yang selalu saya ingat tentang mahasiswa ini, yaitu dia selalu mengucapkan 'terimakasih pak' setiap saya mengakhiri pengajaran. ini ucapan pertama kali setelah sekian lama jadi pengajar dan angkatan setelahnya hanya ada satu mahasiswa lagi yang lain yang selalu mengucapkan 'terimakasih pak'. 

ucapan terimakasih itu menjadi salah satu hal yg membuat kita sebagai penerima ucapan itu merasa menjadi lebih baik, lebih lega, merasa beban yang lain menjadi ringan. kata-kata: 'terimakasih', 'thank you', 'please', 'excellent', menjadi suatu budaya pada masyarakat maju. saya teringat ada acara tv di negara tercinta yaitu pelanggan di suatu mall akan diberi uang 50 ribu rupiah gara-gara dia mengucapkan 'terimakasih' ke kasir. saya melihatnya betapa 'desperate'nya orang yang ingin membudayakan sopan santun itu pada masyarakat kita agar menjadi masyarakat santun.

pada saat ini, masyarakat kita semakin menunjukkan ketidakmampuannya berbudaya santun. lihat saja kecenderungan bahasa pemakai jejaring sosial seperti facebook, twitter dll. lihat juga politisi yg berbicara tidak santun dan ngawur, mengorbankan norma sosial yang ada, melawan arus demi kepentingan pribadinya sehingga menjadi makin sakit saja bangsa ini. ini masih diperparah lagi dengan kecerdasan sosial masyarakat kita yang masih rendah.

saya sangat yakin apabila masyarakat mulai lagi diperkenalkan dengan budaya 'terimakasih', 'thank you', 'please' pastilah kecenderungan menjadi masyarakat madani akan menjadi semakin mudah. pemikiran para pakar pendidikan untuk kembali pada pelajaran 'etika dan sopan santun' pada tingkat pendidikan dasar dan menengah agaknya mulai perlu dikaji lebih mendalam untuk diimplementasikan dengan 'resep' yang lebih jitu di sekolah.

huddersfield 29/08/2012

Sunday, February 26, 2012

beberapa dialog ayah anak yang mungkin berguna, paling tidak bagaimana cara kita berfikir menjadi anak umur 12 tahun

... lagi marah ama gamal ...
ay: mal, kamu harus selalu ngomong inggris ama ayah, kalo bisa marahpun harus pake bahasa inggris, kalo perlu nangispun kamu harus pake bahasa inggris, ok?
an: emang kalo aku nangis pake bahasa inggris gimana caranya yah?
ay: ups ... oklhklbgt ...
-----
... setelah jemput gamal di kota ...
ay: mal kamu naik bis aja ya, sementara ayah jalan pulang ke rumah
an: khan kita bareng koq aku disuruh naik bis sedang ayah jalan kaki?
ay: khan ayah jalan biar kurus dan sehat
an: ayah nggak punya uang ya? ngaku aja deh
ay: oklhklbgt ... *baringitung2hari
-----
... setelah nonton CITV ...
an: yah kenapa ibu harimau lebih banyak dari bapak harimau?
ay: soalnya biar bisa lebih banyak berkembang biak
an: tapi khan kita jarang ketemu harimau yah, berarti nggak banyak harimaunya
ay: kalo gitu jawabannya adalah poligami
an: apa itu poligami?
ay: mmmmmm ... mbuh ah ...
-----
... english mode on ...
ib: gamal kamu harus makan banyak, makan sayur, minum susu. bahasa inggrisnya apa tuh?
ay: mmmmmm
an: ibu ini 'welrey'
ay: apa indonesianya 'welrey'
an: REWELLLLLL !!!
ay: oklhklbgt ... 
... kembali ke banyumasan mode on ...
-----
... sedang belajar 'question tag' ...
an: 'she came late yesterday', terusnya apa yah?
ay: 'didn't she'
an: 'you do your homework', terusnya apa yah?
ib: , gitu khan yah? kalo jadi khan?
an: ibu salah yang bener 'don't you' khan yah?
ay: ye yee yeeee ...
... kembali ke banyumasan mode on ...
-----
ngintip buku catatan gamal:
an adjective is a describing word,
a noun is a naming word,
a verb is an action word.
mmmmm ... baru kepikiran ... lebih 'make sense' daripada kata sifat, kata benda dan kata kerja, terutama untuk kata sifatnya ...
-----
ay: mal kamu pilihin subject hari ini apa aja, kemarin kamu ngeluh keberatan tasmu
an: kenapa yah?
ib: kayak petani ngagendong boled aja
an: oklahklbgt
-----
... berangkat pagi2 bareng gamal ke sekolah ...
ay: mal kamu naik bis aja, agak gerimis
an: jalan aja yah biar sehat. ayah kenapa jalannya nggak cepet kayak kemarin?
ay: kemarin ayah lagi jengkel, jadi jalannya kenceng
an: emang sekarang ayah nggak lagi jengkel, berarti lagi happy dong yah
ay: waktunya masih banyak buat ke halte di kota, jadi ayah pelan jalannya
an: ayah khan udah makan banyak, digas donk yah biar kenceng
ay: oklhklbgt
-----
an: yah kenapa sekarang banyak cacing di jalanan?
ay: iya kemarin2 kan masih dingin jadi cacing nggak mau keluar dari lobangnya, kayak kamu juga kemarin2 males bangun dari selimutmu, sekarang udah 'spring' de.
an: emang cacing punya selimut?
... mikir keras mbari garuk2 kepala yg nggak gatel ...
ay: coba kamu ambil cacing itu trus kamu guling2in di debu, tuh selimut si cacing
an: ah ayah ... ini khan jadi goreng cacing debu mirip ibu kalo bikin goreng ayam tepung ...
ay: oklhklbgt
-----
... habis nonton film kartun yg ada zombie nya ...
an: yah kalo 'smelly three thousand years old' apa artinya?
ay: bau seumur 3000 tahun
an: wuuuuah ... gimana tuh baunya?
ay: kamu kalo nggak mandi sehari khan tau baunya, sekarang baunya dikali 365 dikali lagi 3000 baru ketahuan tuh baunya kayak apa?
an: aku nggak mau ngitung yang banyak2 yah, karena nggak kebayang, aku maunya kali2an dibawah seratus aja yah
ay: oklhklbgt
-----
... lagi main game pesawat di google earth ...
an: yah kalo pesawat nyebrang lautan apa yg harus dilakukan?
ay: berenang
an: hah ... jadi waktu ke qatar pesawatnya berenang donk
ay: kamu khan tidur terus makanya nggak tau
an: masa sih yah?
ay: kalo pesawat itu terbang melintasi lautan, bukan nyebrang lautan. 
an: oklhklbgt
-----
... setelah nonton tv themanya anak kecil pengin punya kumis ...
an: yah kalo kakeknya punya kumis, bapaknya punya kumis, anaknya punya kumis juga khan?
ay: kamu juga nantinya punya kumis
an: aku nggak mau punya kumis
ay: kenapa?
an: jelek yah
ay: jeleknya kenapa?
an: takut rambutnya ketelen yah
ay: khan rambutnya nempel di bibir?
an: khan kalo udah lama rontok yah
ay: oklhklbgt
-----
an: yah kapan ayah jadi orang kaya?
ay: kenapa kamu nanya kayak gitu?
an: karena aku pengin beli sesuatu, ayah selalu bilang kalo ayah nggak punya duwit
ay: ayah kan kaya hati, mudah2an juga kaya ilmu juga ... (*lebaymode.com)
an: oklhklbgt
-----
ay: de kenapa manusia dibilang lebih berakal dari binatang?
an: emang kenapa yah?
ay: kamu lihat cara badak ngegaruk punggung? kalo ayah nggak bisa garuk punggung sendiri, ayah garuk punggung dengan cara badak garuk punggung yaitu digesek-gesekin ke pinggiran pintu. 
an: ah ayah ... ngomong aja kalo ayah pengin digarukin punggungnya, oklhklbgt ...
-----


huddersfield 26/02/2012

Thursday, May 26, 2011

cita-cita, pergaulan dan transformasi heterogenitas

kalo saya ditanya waktu kecil dulu apa cita-citanya, tentu jawabannya adalah ingin jadi dokter, pilot atau insinyur. jawaban ini adalah jawaban standard dari saya dan temen2 sekampung saya yang notabenenya adalah masyarakat yang homogen sifatnya. jadi dalam bersekolahpun kami mempunyai 'acuan' yang sama, harus pinter, harus hormat kepada guru dan lain-lain yang sifatnya standard. kami akan saling menegor apabila ada salah satu temen yang 'nyeleneh' dalam bergaul di sekolah.

pemikiran itu tidak berlangsung lama ketika bertemen dengan, katakanlah dia anak seorang yang kaya raya, yang hartanya tidak akan habis dimakan oleh tujuh turunannya, bahwa dia sekolah hanya karena ingin status, tidak perlu pinter toh nantinya dia akan langsung jadi boss perusahaan nenek moyangnya. muncul konflik bathin yang menjadikan kita merasa berbeda.

pergaulan dimasyarakat yang lebih majemuk (baca: kota besar) telah menempa saya dengan selalu mengacu pada beberapa sudut pandang yang berbeda dalam bertindak. saya bertransformasi dengan pola pikiran dalam masyarakat heterogen dengan lebih sulit pada awalnya. seseorang yang berbeda adalah salah dan perlu diperangi. hasilnya saya terkucil dari pergaulan. padahal jaringan pertemanan adalah salah satu kunci sukses dalam kehidupan. akhirnya konflik demi konflik mewarnai dalam dunia kecil saya ini.

untungnya, pada periode waktu tertentu, saya mengalami bentuk pergaulan yang sama sekali berada di luar semesta pikiran2 normatif saya. individualitas yang sangat tinggi dalam masyarakat tersebut menempa saya dan saya bisa menyimpulkan bahwa membuat jaringan pertemanan akan lebih sulit lagi dilakukan. hanya berdasarkan kepentingan yang sama saja kita bisa membuat jaringan pertemanan itu.

itulah sekelumit transformasi seorang yang berasal dari masyarakat homogen (desa) menjadi anggota masyarakat heterogen (kota). transformasi itu bisa menjadikan seorang menjadi apa saja, tetapi tetap diawali dengan konflik bathin antara norma yang ditanamkan waktu dulu (homogen) dengan pengimplementasiannya sekarang (heterogen).


depok, 26/05/2011

Thursday, April 14, 2011

the good, the bad and the ugly

masih inget judul film di atas yang dibintangi oleh clint eastwood dan dibuat pada tahun 60'an? ada peran2 seperti itu di dalam suatu komunitas dimanapun. apakah komunitas itu akan menjadi komunitas yang 'good' apa yang 'bad' ataupun yang 'ugly' tergantung dari kekuatan kharakter masing2 pemain.

dalam suatu rapat beberapa hari yang lalu yang saya ikuti, saya sengaja berperan sebagai 'bad guy' karena segala celah yang memungkinkan kegagalan dalam suatu rencana bisa saja terjadi. dengan demikian rencana yang telah 'matang' dipersiapkan dalam kacamata 'good guys' bisa terdeteksi kelemahan2nya. beberapa titik kelemahan akan terlihat dengan cara kita berperan sebagai kharakter 'bad guy' itu.

ada juga kharakter 'ugly guy' yang sangat merusak. biasanya berdasar pada rasa 'dislike' dan 'dendam' si pembawa kharakter ini selalu memberikan argumentasi yang tidak mengarah kesuatu titik tujuan. biasanya si pembawa kharakter ini tidak focus dan pada saatnya dengan mudahnya didorong sampai dibibir jurang kehancurannya. bisa jadi dia tidak mati di dalam jurang dan mendapatkan kesenangan di sana, tapi dia tidak bisa keluar dari situasinya. seperti kharakter yang bernama tuco di judul film di atas. hari2 terakhir tuco berhasil mendapatkan harta emas yang berlimpah di 'tempat antah berantah' tetapi dia tidak bisa kemana2 karena kudanya kabur disingkirkan the 'good guy' sehingga dia mati kelaparan.

kesimpulan apa yang dapat anda ambil dari beberapa hal itu? bahwa kharakter2 good, bad dan ugly harus 'dipelihara' dalam suatu komunitas. pastikan bahwa mayoritas adalah 'good guys' dan kita butuh sedikit 'bad guys' dan sangat jarang sekali 'the ugly guys'. dan kemudian anda sebagai pemimpin yang 'good guy' kemudian bisa menikmati 'this imperfect world with perfect combination of characters for the better community'

depok 12/04/2011

Monday, January 31, 2011

politik, politisi dan penari telanjang

kalo anda ditanya, apa beda politik di indonesia dengan di negara barat? jawabnya adalah kekhasan dari implementasi politik barat di indonesia. kekhasan inilah yang membentuk para politisi tua citra politik versi indonesia yang sekarang sedang digugat oleh masyarakat melek politik. salah satunya adalah korupsi. korupsi pada saat itu adalah tindakan yang 'diperbolehkan' oleh sistem kita, asal yang melakukan itu adalah penguasa walaupun pada akhirnya akan 'dibagikan' untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

penggugatnya menganggap bahwa sistem politik kita adalah sistem yang membuat kita kehilangan akal sehat, tidak bisa membedakan halal haram, kata dedy miswar dalam acara 'tokoh' di tvone. bagaimana mungkin presiden dipilih setelah anggota dpr, apa jadinya isi dari kampanye anggota dpr sebelum ketahuan siapa calon presiden dukungannya terbentuk? akhirnya politik dagang sapi aja yang terjadi.

nah akhirnya anggota dpr kita yang seharusnya menyandang gelar politisi, aksi2nya tidak beda jauh dengan seorang penari telanjang. bedanya hanya kalo politisi suka nutup2i apa2 yg sudah terbuka, penari telanjang suka mem-buka2 apa yg seharusnya ditutupi. jelas didepan mata kasus century sudah terbuka, tapi kenyataannya ditutup rapat, dialihkankan perhatiannya ke isu2 lain.

Tuesday, February 16, 2010

berpikir positif

berpikir positif menurut Remez Sasson adalah sikap mental yang mengakui ke dalam pikiran2, kata2 dan gambar yang konduktif untuk pertumbuhan, ekspansi dan kesuksesan. ini adalah sikap mental yang baik dan mengharapkan hasil yang baik. pikiran positif mengantisipasi kebahagiaan, kegembiraan, kesehatan dan hasil yang sukses dari setiap situasi dan tindakan. apa pun pikiran berharap, dia akan menemukan.

akhir2 ini banyak sikap yang meremehkan kekuatan dari pikiran positif ini. sadar atau tidak sadar, sikap yang sebaliknya lebih mengemuka dan bisa merusak tatanan yang ada dilingkungannya. lingkungan yang kebetulan penuh dengan situasi yang tidak kondusif (baca: sedikit yang berpikir positif) akan mudah terpengaruh. sebaliknya lingkungan yang sangat kondusif, akan dengan mudah menahan pengaruh negatif itu.

nah bisakah anda menandai mana lingkungan yang kondusif atau sebaliknya disekitar anda? mudah sekali. anda cukup mengamati anggota komunitas itu satu-persatu dari sisi kebahagiannya, kegembiraannya, kesehatannya dan pencapaian dalam hidupnya.

depok 16/02/2010

Wednesday, February 10, 2010

ritual mengajar

tanpa sengaja saya tadi melewati komplek sekolah dari tk sampai sma. apa yang saya lihat adalah menurut saya sangat luar biasa. ada belasan kelas yang saya lalui, tidak ada satu gurupun yang sedang berdiri di depan kelas menerangkan sesuatu kepada murid2nya. semuanya sedang duduk dimejanya dan sebagian besar menulis entah apa dimejanya.

saya jadi berpikir keras, sudah sedemikian majunyakah pendidikan dasar dan menengah dinegeri tercinta sehingga, sebut saja 'ritual' mengajar seperti guru menerangkan sesuatu di depan papan tulis adalah suatu hal yang sangat langka terjadi pada zaman sekarang? sang guru tinggal melakukan evaluasi berdasarkan tugas2 yang luar biasa menggunungnya dan angka2 itu bisa dipertanggungjawabkan terhadap konsumennya (orang tua) dan stake holder-nya (yayasan/negara).

padahal menurut saya, persoalan 'PENDIDIKAN' (bukan 'pengajaran') adalah persoalan bagaimana si guru sebagai panutan, mentransfer ilmu pengetahuan sekaligus moralitas yang baik kepada anak didiknya. memberikan semangat, memberikan wawasan masa depan dan sebagainya yang menurut saya akan sampai secara efektif kepada anak didik apabila disampaikan dengan metoda 'berdiri menerangkan di depan papan tulis'

pantas aja kalo para 'PENGAJAR' di tingkat pendidikan tinggi jadi terseok2 dengan masalah etika dan sopan santun dari mahasiswanya.


depok 09/02/2010